Selasa, 15 Mei 2012

POEMS



The Best Thing Ever Been Mine

Tuhan, Engkau sungguh Maha Adil
Kau anugrahkan kepadaku malaikat
Suci dari surga yang sempurna
Dia sangatlah berharga untukku
Ia segalanya, berlian dalam hidup ini

Selalu kupanjatkan syukur
Selalu kuberdoa, agar malaikat
Itu selamanya bersamaku
Kan kujaga ia, seperti Kau menjagaku
Kan kucintainya sepenuh hati
Seperti Kau mencintai HambaMu

Malaikat itu membuka mataku
Betapa indahnya cinta…
Mengajariku menjadi seorang yang lebih baik…
Membuka mata akan kesetiaan sebenarnya…

Ia adalah cahaya dalam hidupku
Tak ada yang bisa menandinginya
57
Di hati ini, hanya ada engkau malaikatku
Anugrah terindah yang Tuhan berikan selama hidupku…
Decimocuarto (Nandhika Lupitasari)

Michelia Champaka

Menangis aku mengingatnya
Bagaikan matahari dan bulan yang saling melengkapi
Bunga dan lebah yang saling membutuhkan
Lebih dari sekedar teman
Michelia champaka adalah saudara

Awalnya aku tak mengerti apa-apa
Hingga menjadi seperti sekarang
Kita mempersembahkan semua kemenangan
Untuk orang-orang yang telah berjasa selama ini
Kita persembahkan kekalahan
Untuk lawan kita

Panasnya terik matahari
Dinginnya angin malam
Semua itu bukanlah halangan untuk kita
Tak perdulikan lawan
Kita semua kawan
Alangkah sangat berharganya saat-saat itu
58
Tak dapatku ulang kembali semuanya

Sungguhku merindukannya
Keringat bercucuran
Suara yang tiada henti
Semangat yang terus berkobar
Tak ada kata menyerah

Aku rindu
Kedisiplinan yang diterapkan
Aturan-aturan yang tidak boleh kami langgar
Dukungan teman-teman saat menjelang lomba
Kebersamaan
Suka dan duka kita jalani
Pahit manisnya kita rasakan bersama

Semua itu adalah pelajaran
Yang tak terlupakan dan tak ternilai harganya
Tak akan sanggup aku melupakannya
Aku selalu merindukannya
Menanti kita kembali bersama
Decimocuarto (Nandhika Lupitasari)
Missing Piece
Aku rindu senyumanmu ketika aku tidak dapat melihatnya
Aku bungkam dan khawatir
59
Aku terganggu dengan serpihan rindu di diriku
Aku keluar dari pikiran untuk membuat diriku baik-baik saja seperti janjiku
Aku merasa seperti luka dalam karna potongan yang terpotong dariku
Aku merasa gelisah dan tak dapat berkata-kata dengan kesedihan yang mengisiku
Aku sangat merindukanmu yang membuatku sulit untuk bernafas
Aku tidak bisa mengekspresikan diriku
Aku hanya merasakan kesedihan mengalir
Aku terus berdoa yang terbaik untukmu disana

Decimocuarto (Nandhika Lupitasari)
One and only

Di malam yang bersinar
Kau selalu dipikiranku
Memandang bulan bagaikan
Menatap matamu

Kau mencuri hatiku
Mereka terlihat baik
Tapi kau terlihat sangat lebih baik
Aku sudah menunggu untuk lelaki sepertimu
Untuk datang

Setiap nafas aku maksudkan untukmu
Aku menghidupi hidup ini dikelilingi dengan keriangan
Dan aku sangat bahagia karna cintamu
60
Jiwaku untukmu

Kaulah udara yang selalu aku butuhkan
Kaulah darah yang selalu mengalir di tubuh ini
Kaulah air yang tiap hari aku butuhkan
Tanpamu aku tak berarti apa-apa
Bagaikan hidup tanpa tujuan

Kaulah satu yang aku inginkan
Janganlah takut aku tidak akan pergi kemana pun
Aku akan selalu disini
Di sampingmu

Tak ada lagi kesedihan
Tak ada lagi tangisan
Tak ada lagi ketakutan
Tak ada lagi kesendirian
Di lain waktu melihat suatu yang indah
Aku ingin mengambilnya dan membawanya untukmu
Hidupku lebih bermakna sekarang
Cause you one and only
Decimocuarto (Nandhika Lupitasari)



61
Everything and More

Parasmu bagaikan bulan tulip yang selalu terpancar
Wajahmu manis semanis madu
Sobat, aku merasa orang paling beruntung di dunia ini
Karena bisa mengenal orang seperti dirimu

Aku masih mengingatnya
Di hari yang cerah itu
Pertama kali kau menyapaku dengan senyuman dari bibir tipismu
Dan aku membalasnya dengan malu-malu

Hari demi hari, minggu, bulan, bahkan tahun
Kita telah lalui bersama
Sangat nyaman bial bersamamu
Ku tak ingin jauh darimu setiap saat
Jiwa dan raga ini tak sanggup jauh darimu sobat

Kau pendengar setia yang sangat baik
Semua yang kualami, kucurahkan padamu
Tak pernah sekali pun kau bosan mendengarnya
Kau selalu member saran
Dan menenangkanku saat gundah

Kau hapus air mata yang membahasi pipi ini
62
Kau rasakan apa yang aku rasakan
Kau mengerti bahasa tubuhku
Perhatianmu selalu kau berikan
Seperti ibu pada anaknya

Hari-hari terus berlalu
Senang juga sedih kita lewati bersama
Tak jarang kita marah
Tapi tak lama kita kembali seperti sedia kala
Entah berapa banyaknya hari yang tak terlupakan
Saat kubersamamu, disampingmu

Tuhan, jagalah dia, cintailah dia
Spserti aku mencintainya
Aku tak ingin ada air mata kesedihan
Dia sosok yang luar biasa
Tak akan kubiarkan dia pergi
Decimocuarto (Nandhika Lupitasari)

Unforgettable
Kupandangi kelas itu
Berdebu saking lamanya tidak ditempati
Sama seperti kelas yang lainnya
Ya, inilah kelas baruku

Dua puluh delapan anak
Memenuhi kursi yang ada
Kami tak terlalu dekat saat itu
Ibu Setyo Liestantie
63
Wanita cantik nan manis
Dialah wali kelasku sekarang

Bermacam-macam sifat kami
Dan kami mencoba untuk saling mengerti
Satu sama lain
Tapi tak semudah itu
Setiap ada masalah, kami hadapi bersama
Dengan jalan terbaik

Aku cinta kelas ini
Banyak pengalaman tak terlupakan
Pelajaran dari kelas itu
Suka dan duka yang kamu rasakan bersama
Oh kelasku,
hampir satu tahun aku disana

Kini kelas Sembilan di depan mata
Itu artinya kami akan segera meninggalkan kelas delapan
Berat sekali untuk mengucapkan selamat tinggal

Terimakasih kawan-kawanku
Yang telah membuatku mengerti
Arti kekompakan, kebersamaan sebenarnya

Wali kelasku, alangkah kau berjasa
Dengan penuh kesabaran kau mendidik
Dan mengurus kelas ini
Kau memarahi kami hila kami salah

Tuhan, terimakasih telah mengijinkanku
Menjadi bagian dari mereka
Aku akan selalu mengingatmu
Delapan B
Decimocuarto (Nandhika Lupitasari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar