Minggu, 06 Mei 2012

Identitas, Sinopsis, Unsur Interinsik Novel Surat Kecil Untuk Tuhan (SKUT)

IDENTITAS BUKU

Judul buku : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penulis : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra Published
Halaman : 232
Sinopsis : Gita Sesa Wanda Cantika atau yang dikenal dengan nama panggilan Keke, seorang gadis remaja berusia 13 tahun yang cukup beruntung, karena lahir dari keluarga yang sangat berada, memiliki dua orang kakak laki-laki yang bernama Chika dan Kiki, orang tua yang sangat menyayanginya walau sudah bercerai, dan juga Pak Iyus, supir sang Ayah. Selain itu Keke juga di kelilingi sahabat-sahabatnya karib yang selalu setia menemaninya. Dan hidupnya pun semakin lengkap dengan kehadiran seorang kekasih yang juga begitu menyayanginya yaitu Andi.
Pada tahun 2003 kanker menghinggapinya, Keke adalah pengidap Rhabdomyosarcoma (Kanker Jaringan Lunak) pertama di Indonesia. Gadis cantik itu pun berubah menjadi "monster" hingga terpaksa harus menjalani serangkaian kemotrapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya, semua,rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ketekunan Keke dan keluarganya membuahkan hasil. Keke dinyatakan sembuh dan bisa kembali menjalani aktifitas seperti sedia kala.
Tak disangka, setahun kemudian, pada 2004, kanker itu kembali, lebih parah dan mematikan. Meskipun sudah ditolak di rumah sakit, ayah Keke tidak pernah sekalipun menyerah untuk menyembuhkan anaknya, terbukti bahwa ia sanggup ke pedalaman bahkan keluar negeri hanya untuk menyembuhkan Keke. Meskipun ratusan dokter memprediksi bahwa hidup Keke tidak akan lebih dari 3 bulan, Keke berhasil bertahan untuk lebih dari setahun. Meskipun pada akhirnya, Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang tidak dapat disembuhkan karena kanker itu sudah terlalu menyebar.


UNSUR-UNSUR INTERINSIK

Tema : Perjuangan
Latar (Setting) :


Tempat Waktu Suasana  
Rumah Pagi, malam Kesal, senang  
Sekolah Pagi, siang Senang, khawatir  
Rumah Sakit Sore, malam Sedih  
Puncak Pagi, siang, sore Bergembira  
Singapura Pagi, malam Sedih, senang  
Bandung Pagi, siang Kecewa  
Paris, Perancis Siang Bahagia

Penokohan :


Tokoh Penokohan Perwatakan  
Keke Putih, berkerudung, berkacamata, cantik, manis Penyabar, tegar, baik, penyayang, kuat, mandiri, peduli, pintar  
Pak Jody Tinggi, hitam Pantang menyerah, penyabar, bijak, perhatian  
Pak Iyus Gendut, pendek, hitam Lucu, penurut, baik, perhatian  
Fahda Gendut, besar, tinggi Suka makan, lucu, perhatian, baik, peduli  
Andi Tinggi, putih Penyayang, penyabar, pertahian, baik, peduli, setia  
Ibu Keke Berkerudung, cantik, putih Perhatian, baik, penyayang,  
Kak Chiki Tinggi, sedikit hitam, keriting Mandiri, dewasa, perhatian, penyayang  
Kak Kiki Putih, lumayan tinggi Pandai memasak, perhatian, pandai, penyayang

Alur :
Jenis alur : Campuran
Contoh alur maju : Semua ini kulakukan karena aku tidak ingin diantara kami merasakan satu kehilangan besar nantinya.
Contoh alur mundur : “Ya Tuhan.. Kakak kan malaikat yang ada di mimpi Keke dulu!”
Pengenalan : Namanya Gita Sesa Wanda Cantika, panggilannya Keke, cita-citanya model dan penyanyi. Karena ia pandai menulis, ia tergabung dalam tim madding di sekolahnya Ia mempunyai dua orang kakak, yaitu yang pertama Kak Chiki, dan Kak Kiki. Ibu dan ayahnya bercerai sejak dua tahun terakhir. Keke sangat dekat dengan ayahnya, Pak Jody, sosok yang sangat perhatian terhadap Keke. Keluarganya mempunyai supir yang sudah seperti anggota keluarganya sendiri, Pak Iyus yang lucu. Ia memiliki banyak sahabat, antara lain Fadha, Fahda, Shifa, Maya, Idha, Adhinda. Keke dan sahabat-sahabatnya tergabung dalam club volley dan club menari. Keke juga mempunyai kekasih yang selalu ada untuknya, ia bernama Andi, yang berada satu kelas diatas Keke.
Pengenalan masalah : Keke pikir ia hanya tertular sakit mata biasa dari Kak Kiki, lalu ia dan Pak Jody memeriksakannya ke dokter Adi Kusuma, dokter langganan keluarga Keke. Dokter Adi Kusuma berkata, bahwa kalau dalam lima hari tidak ada perkembangan, ia harus menuju rumah sakit rujukan. Prof. Lukman, seorang dokter ahli spesialis THT terbaik di rumah sakit tersebut. Keke dironsen, hasil diagnosa copy scanen menunjukkan Keke positif penyakit rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak. Sementara itu, Keke tidak tau kalau dia mengidap penyakit tersebut. Tiap Keke bertanya pada ayahnya atau orang terdekatnya, tetapi mereka selalu menjawab bahwa hanya sakit biasa dan baik baik saja. Sekarang, Pak Jody suka menangis tiap harinya. Sampai akhirnya, muncul benjolan lunak di bawah kelopak mata Keke.
Klimaks : Suatu hari, bersama sahabat-sahabatnya, ia berobat ke daerah Banten, seorang Haji yang dapat melenyapkan segala penyakit. Orang itu berkata di depan Keke dan sahabat-sahabatnya, kalau Keke bukan mengidap tumor, melainkan kanker, dan ia tidak bisa mengobati kalu sudah sampai kanker. Pernyataan itu membuat shock Keke. Ayahnya, dan juga sahabat-sahabatnya. Keke menangis, marah, kecewa, dan benci terhadap semua ini. Dia mengunci diri di kamar, tak ada satu orang pun yang bisa membujuknya untuk keluar dari kamarnya. Pak Jody mengundang satu orang yang tak terduga, bahkan nyaris terlupa oleh Keke, Andi. Akhirnya aku memperbolehkannya masuk, Andi membawakan obat yang harus aku minum. Semua pengobatan sudah dilakukannya, namun, Pak Jody tak pernah menyerah.
Anti klimaks : Prof. Mukhlis, yang sudah menjadi spesialis kanker selama 20 tahun. Pak Jody meminta saran pada Prof. Mukhlis. Ada dua pilihan, yang pertama operasi. Bila operasi, Keke akan kehilangan wajah dimana terdapat kankeryang sudah bahaya sekali, Pak Jody tidak menginginkannya. Pilihan kedua, kemoterapi. Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan tertentu melalui darah yang bisa membunuh pertumbuhan sel kanker, Pak Jody pun ingin mencobanya. Saat obat itu mulai bereaksi, perutnya terasa mual, ingin muntah, dan dingin yang luar biasa. Dan yang Keke sayangkan, rambutnya menjadi botak. Kemoterapi itu harus dijalaninya selama enam kali. Sesudah menjalani enam kali, Prof. Mukhlis berkata kalau Keke sudah sembuh.  
Penyelesaian : Empat bulan berlalu, tidak disangka-sangka, kanker itu kembali. Kini makin ganas dan kebal. Prof. Mukhlis menolak saat Pak Jody menginginkan Keke untuk kemoterapi karna badannya sudah menolak. Tak habis akal, Pak Jody membawa Keke ke Singapura. Prof. Peng ternyata juga angkat tangan. Pak Jody kini lebih membebaskan Keke, seperti saat di Singapura membolehkan Keke makan kentang dan burger di MC Donald. Pak Jody juga memperbolehkan Keke masuk sekolah dan mengikuti Ujian Nasional. Selesainya Ujian Nasional, Keke pingsan, lalu dibawa ke rumah sakit, ia koma 3 hari. Orang-orang terdekat Keke sudah mengikhlaskan jika Keke mininggalkan mereka, Keke terlalu kecil untuk mencoba cobaan sebesar ini, ia sudah sangat tegar menjalani cobaan ini. Keke sempat menuliskan puisi berjudul “Surat Kecil Untuk Tuhan”. Dan saat Keke tersadar dari koma-nya, dia menuliskan “Rukun dan bahagialah ketika Keke pergi…”
Sudut Pandang : Sudut pandang orang pertama
Contoh : “Aku tidak mau makan saat ayah mengajakku.”
Amanat :
Kehidupan yang ditinggalkan Keke mengajarkan kita akan sebuah ketabahan dan kekuatan bahwa hidup akan selalu ada untuk setiap orang dan selalu akan ada akhir.
Membuat kita berkaca akan sebuah kehidupan.
Selalu bersyukur apa yang kita dapatkan
Jangan gampang putus asa saat menghadapi masalah atau cobaan
Bahasa : Bahasa baku
Contoh : “Aku tidak berpikir itu adalah hal yang serius dan hanya kudiamkan untuk sesaat dan berharap agar lekas sembuh”.

1 komentar: